TREN E Methyl-D (Methyldienolone)
Androgenic : 200-300
Anabolic : 1000
Standard : Methyltestosterone (oral)
Chemical Name : Estra-4,9-diene-3,17-dione
Estrogenic Activity : none
Progestational Activity : moderate
TREN E Methyldienolone merupakan senyawa berbasis nandrolone, dimodifikasi agar aktif secara oral dan memiliki sifat anabolik yang sangat tinggi. Methyldienolone adalah sepupu kimia dari methyltrienolone, salah satu steroid terkuat yang diprofilkan dalam referensi ini. Uji coba pada hewan menunjukkan bahwa TREN E 5 kali lebih kuat daripada Dianabol, 10 kali lebih kuat daripada metiltestosteron, dan 13 kali lebih kuat daripada Primobolan® berdasarkan hasil uji miligram per miligram. Meskipun relevansi angka tersebut di dunia nyata di perlukan pembuktian, TREN E Methyldienolone sangat disukai oleh binaragawan karena kemampuannya untuk meningkatkan pertambahan otot tanpa lemak dengan efek samping minimal.
Pada tahun 2004 Gaspari Nutrition mulai memasarkan Methyldienolone secara OTC (over the counter) sebagai Supplement Nutrition dengan nama Methyl-D namun tak berselang lama USA FDA melarang penjualan Methyl-D dan memasukkannya ke dalam kategori AAS Golongan III.
DOSIS TREN E 30mg/Tablet
Pagi hari 1-2 tablet dan sore hari sebelum Latihan 2-3 tablet, total 3-5 tablet per hari. X 30 mg/Tablet.
Off Latihan = stop konsumsi.
Masa cycle 6-8 minggu.
Stack :
- Stack Bulking : TREN E mudah di kombenasikan dengan AAS jenis lainnya seperti Sustanone, Testomix, Testosterone Enanthate, Cypionate Trenbolone Enanthate, Boldenone
- Stack Lean Mass : TREN E + Testosterone Propionate, Trenbolone Acetate, Stanazolol, anavar, Super Lean Mass, Super Cutting
ON CYCLE SUPPORT :
- ESTROGEN BLOCKER : SUPER CUTTING tidak membutuhkan estrogen blocker nmun jika di stack dengan AAS lainnya yang mempunyai side effect estrogenic dan dalam dosis tinggi baiknya konsumsi ARIMIDEX 1 Tablet per hari selama Cycle untuk mengurangi kadar estrogen berlebih.
- LIVER SUPPORT : Perbanyak makanan seperti bayam, brokoli, kubis, sawi, Alpukat, lemon, apel, dan anggur, serta di sarankan untuk menggunakan suplemen liver seperti Milk Thistle, jinten hitam, kunyit dll yang memiliki sifat yang sangat baik untuk melindungi hati.
- CARDIOVASKULAR SUPPORT: Konsumsi makanan ynag dapat menurunkan kolesterol jahat seperti gandum, oatmeal, ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan buah-buahan seperti apel, alpukat, Fish oil, Habbatussauda, pengunaan supplement kolesterol support juga di sarankan.
Post Cycle Therapy:
- Shut down of HPTA (Hypothalamic Pituitary Testicular Axis)- HPTA adalah Sistim dan sensor yang bertanggung jawab Memproduksi atau pun Menghentikan produksi Natural Testosterone and luteinizing hormone (LH) secara alami. Selama Cycle AAS tubuh merespon kelebihan/Overstock Hormone Testosterone Sintesis dan membuat tubuh berhenti memproduksi Natural Hormone Testosterone oleh sebab itu dibutuhkan post cycle treatment (PCT) agar tubuh dapat kembali memproduksi natural testosterone hormone salah satunya dengan cara terapi Human Chorionic Gonadotropin (hCG) atau dengan cara mengkonsumsi Natural Testosterone Supplement dan konsumsi kacang2an, sayuran, buah, ikan dan makanan lain yang dapat membantu menaikan kadar Naturan Testosterone Hormone.
- ANTI ESTROGEN seperti Clomid, Nolva, Arimidex dan Femara di butuhkan Pasca Cycle atau PCT untuk mecegah side effect penggunaan AAS seperti GYNO dan HPTA.
- Pascca PCT di butuhkan Blood test untuk mengetahui kadar hormone dalam tubuh seperti
- Hormone (Steroid, LH/FSH)
- Lipids (Standard Full Set)
- Liver Panel, if taking hepatotoxic steroid(s)
- Blood
- Electrolytes, Minerals, and Glucose
- Prostate
- Trigliserida
dan Dianjurkan konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam dan lakukan blood test selama Cycle, PCT dan Pasca PCT.